Minggu, 26 Januari 2014

Pengembangan Diri vs Pengelembungan Diri





Makna kata diatas berbeda, mengelembungkan berorientasi didalam diri, sedangkan mengembangkan berorientasi dari dalam dan keluar dari diri secara maksimal.

Alkisah ada seekor anak katak melihat sapi, tetapi ia tidak tahu kalau itu adalah sapi. Maka begitu pulang dan bertemu dengan saudara dan segerombolan teman kataknya ia bercerita “aku melihat hewan yang besar” ... “hewan apa itu” tidak tahu tetapi dia sangatlah besar , sahut anak katak tersebut. Lalu seorang temannya yang berbadan besar menjawab “lebih besar dari aku?” ya.. sahut anak katak itu.

Lalu katak itu mengelembungkan diri, ”sebesar ini”? sambil memperbesar tubuhnya dan kepalanya... tidak masih kurang besar. “Sebesar ini?” sambil terus meningkatkan dan memperbesar dirinya. Tidak kurang besar, sahut anak katak tersebut. Dan akhirnya saat katak tersebut belum sempat bertanya “boom” meledaklah dia karena terlalu mengelembungkan diri amat sangat.

Pengembangan diri didalam diri kita akan maksimal jika kita memiliki tujuan dalam kehidupan kita. Maksudnya? Jika anda memiliki cita-cita (tujuan) saya ingin berkarir menjadi seorang pramugara, maka yang harus dikembangkan dari diri anda adalah kemampuan berkomunikasi serta berempati dan mampu menahan segala gejolak emosi negatif, serta berpenampilan menarik. jelas dan mudah bukan?

Belajar mengenai pengembangan diri tidaklah buruk, tetapi jika kita memiliki tujuan yang jelas akan lebih mudah bagian mana dari diri kita yang hendak kita kembangkan secara positif dan ... inilah bedanya dengan penggelembungan diri, saat sikap dan sifat positif kita kembangkan maka dampaknya akan berkembang ke sekeliling kita, rekan, keluarga, bahkan itu akan membawa pengaruh dan menjadi teladan bagi sesama. dan sangat mungkin untuk menjadi teladan dan memiliki pengaruh.

Memiliki tujuan hidup, bagaikan “mencuri strat” dalam perebutan pole position padabalap F1. Umumnya siapa yang berada diurutan teratas memiliki peluang menyelesaikan pertandiangan lebih awal. Sama saat kita yang masih duduk dibangku sekolah sudah memikirkan cita-cita mulia dan tujuan baik kita, sebenarnya kita sudah mulai “berjalan” dalam lomba tersebut, dan menyelesaikannya lebih awal. Saat selesai lebih awal terus apa? Kembangkan ke kapasitas yang jauh lebih besar dan berdampak baik bagi banyak orang.

Sekarang pertanyaanya adalah, sudahkah kita meiliki tujuan hidup?



Semoga bermanfaat :)


Sumber: FP Pendidikan Karakter

Tidak ada komentar: